Monday, March 5, 2018

Ini Bukan Cerita Si Ucok dan Si Butet

Ini Bukan Cerita Si Ucok dan Si Butet


Halooo..
Gue kambali nulis kali bukan untuk ngelawak, bukan. Gue cuma mau berbagi sedikit hal tentang apa yang gue tau dari rasanya punya hubungan, iya, gue mau bagi tau sedikit, sedikit aja. Nggak banyak.



Jadi, gue bakalan cerita tentang hubungan si ucok ini dengan kekasihnya si butet. Si Ucok dan Si Butet ini sudah agak lama menjalin kasih, bukan menjanin, bukan. Jadi, si Ucok dan si Butet ini adalah sepasang muda yang sedang merasakan kasmaran. Mereka punya hubungan yang mereka sebut itu PACARAN, iya pacaran, lu nggak salah baca kok.

Si Ucok sangat menyayangi si Butet, nah, sebaliknya juga dengan si Butet ke si Ucok. Katanya, SAYANG, iya, sayang. -Bukan manggil kamu sayang-. Selama itu mereka berpacaran, bukan berarti juga hubungan mereka selalu mulus, semulus muka kamu yang lagi baca tulisan ini (ya, kalau muka kamu gak mulus, semulus hati kamu aja, deh.). Tentu saja, banyak hal yang kadang bisa membuat hubungan mereka hampir dihinggapi lalat hijau. Mulai dari hal kecil sampai hal menengah, mereka juga pernah alami. Bukan berarti karena ada orang ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, diantara mereka. Eh, tapi kali udah tujuh orang itu bukan pacaran lagi, itu jadinya SM*SH. Hehe.

Masalah itu sebenarnya datang dari mereka sendiri, datang dari ego si Ucok dan si Butet itu. Terkadang, mereka mengatakan bahwa rasa sayang yang berlebihan yang buat hubungan mereka itu terlalu rumit, iya, kata TERLALU itu seakan menjadi halangan untuk mereka saling memercayai satu sama lainnya.
Terkadang, rasa yang mereka sebutkan SAYANG itu membuat mereka tak sanggup untuk membiarkan pacarnya itu untuk memberikan penjelasan terlebih dahulu untuk sebuah kesalahpahaman yang menghinggapi egonya. Ego itu merasuk pikiran si Ucok atau si Butet untuk mempertahankan pikiran negatif dari rasa sayang yang "BERLEBIHAN" yang membuat mereka terlalu "CURIGA" juga. Iya, terlalu curiga.
Memang, untuk mereka saling menyayangi itu baik. Tapi, nggak selamanya baik kalo ada kata "TERLALU" yang hadir diantara rasa sayang itu. Wajar juga mereka curiga karena cemburu, namun tidak wajauh ketikda cemburu itu dihampiri kata "TERLALU".

Karena, biarlah semuanya itu berjalan dengan normalnya, atau lebih sedikit, tapi tidak dengan kata terlalu.

Si Ucok dan Si Butet sebenarnya dapat memperbaiki hubungan mereka kalau mereka membaca tulisan ini -gue bukan bermaksud promosi, tapi tolong segera bagikan tulisan ini sama teman-teman lo yang punya masalah yang sama, bukan promosi- :v

Karena, hubungan yang bahkan selama apapun dijalani, akan tetap berakhir ketika mereka tak pernah mencoba untuk saling memahami. Bukan hanya hubungan. Namun, dalam hal apapun, lo dan gue harus memahami keadaan untuk medapatkan hasil yang lebih baik.
 
OBAT ITU BAIK KETIKA DIKONSUMSI SECUKUPNYA DAN AKAN BERBAHAYA JIKA DIKONSUMSI BERLEBIHAN.
-tidak berlaku untuk semua hal :p-


go to link download
download
alternative link download